Selasa, 31 Januari 2012

DO'A PERPISAHAN


Do’a Perpisahan
Kepala SMP Negeri 2 Rajeg

Oleh: Ahmad Idris, S. PdI

Ya Allah, kami hanyalah seonggok daging yang Engkau beri nyawa. Engkau beri kami pendengaran, penglihatan dan hati agar kami bersyukur. Tapi ampunilah kami Ya Allah jika betapa seringnya mata kami melihat hal-hal yang salah yang tak Engkau ridhoi, betapa seringnya telinga kami ini lebih mendengarkan kata-kata yang bukan berasal dariMu, serta betapa congkak & sombongnya hati kami meski jauh dari diriMu. Ampunilah kami ya Samii’ ya Bashiir…

Jika Engkau telah tutupkan pandangan kami, jika Engkau telah tulikan pendengaran kami, jika Engkau telah matikan hati kami, betapa akan menderitanya kami tanpa ampunanMu ya Allah. Padahal nanti mata itu, kaki itu, tangan itu, dan hati itulah yang akan Engkau tanyai kelak, disaat mulut kami yang kotor ini telah Engkau kunci.

Ya Rabbi, Engkau perjalankan kami hidup di dunia ini semata-mata hanyalah untuk mengabdi kepadaMu. Kami sadar ya Allah, tiada sesuatu yang kebetulan di dunia ini. Engkau tunjuk kami menjadi seorang Ibu, seorang Ayah, seorang guru, seorang anak, adalah semata-mata untuk kebaikan kami. Izinkan kami memohonkan kekuatan untuk menjalani peran-peran itu. Jadikanlah kami orangtua dan guru yang ikhlas mendidik dan membimbing anak-anak kami. Jadikan setiap anak kami menjadi mutiara-mutiara tasbih pengabdian kami kepadaMu. Jadikan usaha-usaha yang kami lakukan untuk mereka menjadi bentangan sajadah kami di jalanMu. Curahkanlah di hati kami asmaMu Ya Rahman Ya Rahiim, agar anak-anak kami mendapatkan rasa kasih dan sayang selalu.

Illahi Rabbi, jalan panjang masih terbentang di depan. Meski sebenarnya kami tidaklah tahu seberapa jauh kami akan melangkah, tapi ya Allah, sungguh kami hanya berharap cintaMu. Mudahkanlah langkah kami, luruskanlah jalan kami dan lapangkanlah kehidupan ini bagi kami semua. Karuniailah kami kemampuan untuk menjadikan hidup ini dihiasi dengan ibadah dan pahala.

Ya Allah, dekatkanlah hati kami yang sedang berkumpul dalam ruangan ini, satu sama lain. Jadikan acara perpisahan ini sebagai awal baru bagi persaudaraan kami di hari-hari mendatang.

Ya Allah, tak layak kami meminta-minta lebih kepadaMu karena sungguh Engkau telah memberi sangat banyak kepada kami. Namun Ya Waduud, siramkanlah kesejukan di hati kami sebagai tanda Engkau mendengarkan permohonan kami.

Senin, 30 Januari 2012

77 Cabang Iman - Syekh Nawawi Al- Bantani


Ibarat sebuah pohon, iman itu memiliki cabang-cabang. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw bersabda: “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan 'La ilaha illallah' (tauhid), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman." [HR. Bukhari, Muslim]
Diantara yang bisa kita pahami dari hadits tersebut adalah, bahwasanya cabang-cabang iman itu amat banyak. Angka-angka dalam hadits tersebut bisa kita pahami - tentu saja - secara literal, namun bisa juga kita pahami dengan makna "banyak". Wallahu a'lam. Hal lain yang bisa kita pahami dari hadits diatas adalah, bahwa cabang-cabang iman itu bertingkat-tingkat. Ada yang tinggi dan ada yang rendah.
Imam Nawawi Al-bantani, salah seorang terkemuka, mendaftar 77 cabang iman. Anda tinggal mencocokkan apakah semuanya ada dalam diri Anda. Ataukah masih banyak yang belum melekat pada diri Anda. Mari kita lihat apa sajakah ketujuh puluh tujuh cabang tersebut.
1.      Iman kepada Allah Azza wa Jalla
2.      Iman kepada para rasul Allah seluruhnya
3.      Iman kepada para malaikat
4.      Iman kepada Al-Qur’an dan segenap kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya
5.      Iman bahwa qadar – yang baik ataupun yang buruk – adalah berasal dari Allah
6.      Iman kepada Hari Akhir
7.      Iman kepada Hari Berbangkit sesudah mati
8.      Iman kepada Hari Dikumpulkannya Manusia sesudah mereka dibangkitkan dari kubur
9.      Iman bahwa tempat kembalinya mukmin adalah Surga, dan bahwa tempat kembali orang kafir adalah Neraka
10.   Iman kepada wajibnya mencintai Allah
11.   Iman kepada wajibnya takut kepada Allah
12.   Iman kepada wajibnya berharap kepada Allah
13.   Iman kepada wajibnya tawakkal kepada Allah
14.   Iman kepada wajibnya mencintai Nabi saw
15.   Iman kepada wajibnya mengagungkan dan memuliakan Nabi saw
16.   Cinta kepada din, sehingga ia lebih suka terbebas dari Neraka daripada kafir
17.   Menuntut ilmu, yakni ilmu syar’i
18.   Menyebarkan ilmu, berdasarkan firman Allah : “Agar engkau menjelaskannya kepada manusia dan tidak menyembunyikannya”
19.   Mengagungkan Al-Qur’an, dengan cara mempelajari dan mengajarkannya, menjaga hukum-hukumnya, mengetahui halal haramnya, memuliakan para ahli dan huffazh-nya, serta takut pada ancaman-ancamannya
20.   Thaharah
21.   Sholat lima waktu
22.   Zakat
23.   Puasa
24.   I’tikaf
25.   Haji
26.   Jihad
27.   Menyusun kekuatan fii sabilillah
28.   Tegar di hadapan musuh, tidak lari dari medan peperangan
29.   Menunaikan khumus
30.   Membebaskan budak dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
31.   Menunaikan kaffarat wajib : kaffarat pembunuhan, kaffarat zhihar, kaffarat sumpah, kaffarat bersetubuh di bulan Ramadhan ; demikian pula fidyah
32.   Menepati akad
33.   Mensyukuri nikmat Allah
34.   Menjaga lisan
35.   Menunaikan amanah
36.   Tidak melakukan pembunuhan dan kejahatan terhadap jiwa manusia
37.   Menjaga kemaluan dan kehormatan diri
38.   Menjaga diri dari mengambil harta orang lain secara bathil
39.   Menjauhi makanan dan minuman yang haram, serta bersikap wara’ dalam masalah tersebut
40.   Menjauhi pakaian, perhiasan, dan perabotan yang diharamkan oleh Allah
41.   Menjauhi permainan dan hal-hal sia-sia yang bertentangan dengan syariat Islam
42.   Sederhana dalam penghidupan (nafkah) dan menjauhi harta yang tidak halal
43.   Tidak benci, iri, dan dengki
44.   Tidak menyakiti atau mengganggu manusia
45.   Ikhlas dalam beramal karena Allah semata, dan tidak riya’
46.   Senang dan bahagia dengan kebaikan, sedih dan menyesal dengan keburukan
47.   Segera bertaubat ketika berbuat dosa
48.   Berkurban : hadyu, idul adh-ha, aqiqah
49.   Menaati ulul amri
50.   Berpegang teguh pada jamaah
51.   Menghukumi diantara manusia dengan adil
52.   Amar ma’ruf nahi munkar
53.   Tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa
54.   Malu
55.   Berbakti kepada kedua orang tua
56.   Menyambung kekerabatan (silaturrahim)
57.   Berakhlaq mulia
58.   Berlaku ihsan kepada para budak
59.   Budak yang menunaikan kewajibannya terhadap majikannya
60.   Menunaikan kewajiban terhadap anak dan isteri
61.   Mendekatkan diri kepada ahli din, mencintai mereka, dan menyebarkan salam diantara mereka
62.   Menjawab salam
63.   Mengunjungi orang yang sakit
64.   Mensholati mayit yang beragama Islam
65.   Mendoakan orang yang bersin
66.   Menjauhkan diri dari orang-orang kafir dan para pembuat kerusakan, serta bersikap tegas terhadap mereka
67.   Memuliakan tetangga
68.   Memuliakan tamu
69.   Menutupi kesalahan (dosa) orang lain
70.   Sabar terhadap musibah ataupun kelezatan dan kesenangan
71.   Zuhud dan tidak panjang angan-angan
72.   Ghirah dan Kelemahlembutan
73.   Berpaling dari perkara yang sia-sia
74.   Berbuat yang terbaik
75.   Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
76.   Mendamaikan yang bersengketa
77.   Mencintai sesuatu untuk saudaranya sebagaimana ia juga mencintainya untuk dirinya sendiri, dan membenci sesuatu untuk saudaranya sebagaimana ia juga membencinya untuk dirinya sendiri
Mobile Uploads Slideshow: Ai’s trip from Jakarta, Jawa, Indonesia to Tanjung Tualang, Malaysia was created by TripAdvisor. See another Tanjung Tualang slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.